Sabtu, 24 Maret 2012

Komunitas mancing brotherhoods Salatiga


Komunitas mancing brotherhoods Salatiga
Untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah lintas budaya dengan dosen pengampu Bpk. Steve, saya mendapat tugas untuk bergabung dengan komunitas yang berbeda. Pada tugas kali ini saya mengambil komunitas mancing sebagai objek saya. Komunitas mancing ini bernama komunitas mancing brotherhoods Salatiga. Brotherhood tidak ada tanggal pasti berdirinya, karena komunitas ini terbentuk dari perkumpulan orang – orang dekat yang  hobi memancing dan semakin lama komunitas ini berkembang menjadi besar.
Saya mengenal komunitas ini karena sebagian kecil anggotanya merupakan teman kos saya. Anggota dari komunitas in mempunyai berbagai latar belakang pekerjaan mulai dari penyanyi greja, karyawan kantor, mahasiswa, guru, buruh jaga malam, Polisi Militer, wirausaha, mekanik bengkel dan masih banyak lainnya.
Pada tanggal 20-03-2012 kemarin saya di ajak salah satu teman untuk ikut berkumpul dan membahas semua persiapan kegiatan memancing di waduk Bade Kec. Karang Gede Boyolali besok jum’at tanggal 23-03-2012.
Hari jum’at sudah datang, kita berkumpul di depan kos jam 8 pagi untuk mepersiapkan dan mengecek perlengkapan mancing, makanan dll, dan berangkat jam 9 pagi. Dalam perjalanan kali ini banyak hal yang saya dapatkan, mulai dari udara bebas polusi, pemandangan yang harmonis perpaduan antara hijaunya pepohonan, ladang, sawah, pegunungan dan bangunan bangunan dengan berjuta kesibukan dan kejenuhan yang tampak dari kejauhan.
Sebagian anggota brotherhoods
peralatan memancing


Waduk Bade Kec. Karang Gede Boyolali
 Mancing dengan Getek     
saya dengan teman
Selama saya bergabung dikomunitas ini pada awalnya saya dapat menikmati setiap detik suasana, karena selain orang- orangnya yang asik, terbuka, dan keadaan lingkungan yang fress dimana udara segar, angin semilir dll. Tetapi setelah beberapa jam bergelut dengan pancing dan tanpa ada hasil tangkapan satupun, saya merasa jenuh dan bosan dengan kondisi seperti ini. Sesaat saya terpikir, mengapa saya melakukan hal yang tidak pasti seperti ini dan membuang- buang waktu, entah dari mana datangnya pikiran seperti ini. Mungkin karena kurangnya aktifitas (Cuma duduk dan menunggu umpan disambar ikan). Saya bertanya tanya dalam hati “apakah yang saya rasakan sama dengan yang mereka rasakan ya?”ternyata setelah saya menengok kesamping kiri kanan saya mereka asik dan kelihatannya menikmati dengan kondisi seperti ini.  Dari pada rasa ini semakin menjadi- jadi saya mencoba wawancara dengan salah satu orang dari komunitas ini sebut saja bpk. Rohadi:
Saya                :  Sejak kapan sih pak anda mulai suka dengan hobi memancing?
Bpk. Rohadi  : wahhh ya sejak kecil mas, karena dulu saya sering sekali di ajak sama bapak saya pergi memancing dan sekarang menjadi kebiasaan yang mendarah daging. “sambil tersenyum, he,e,e,e,e,”.
Saya                :  Apa alasan bapak suka memancing?
Bpk. Rohadi   : Memancing sebagai sarana melepas stres  dari kejenuhan pekerjaan, dan idividualisme di ligkungan pekerjaan, di komunitas ini saya menemukan keluarga kedua saya dan sesuatu yang fress.
Saya                : Berapa buan sekali bapak dengan kawan- kawan memancing?
Bpk. Rohadi : ya kita menyesuaikan hari libur nasional “ sambil ketawa haaaaaaaaa”.
Saya                    : Apakah bapak mendapatkan ikan dari setiap kali bapak memancing? Berapa banyak atau besar hasil dari pancingan bapak?
Bpk. Rohadi      : ya kadang  dapat banyak, kadang pula tidak dapat sama sekali, dan saya itu pernah mendapatkan ikan mujair di rawa pening itu sekitar 5 kilo.
Saya              : Apa yang bapak rasakan jika tidak mendapatkan hasil sama sekali dan jika mendapatkan     hasil yang besar?
Bpk. Rohadi      : Bagi saya mendapatkan ataupun tidak mendapatkan ikan itu hal biasa mas, ya kalau tidak mendapatkan ikan saya tetap enjoy mas dan jika mendapatkan ikan itu adalah suatu bonus.
Saya                  : Maksudnya?
Bpk. Rohadi      : Motivasi saya memancing itu untuk melepas stres dan mencari suasana yang fress bukan hasil ikan yang saya cari, semua anggota dari komunitas ini juga memiliki motivasi yang sama lho dek. “sambil tertawa heeeeee
Saya                  : hhhmmmmm,,,,, begitu ya pak......
Suara adzan Ashar sudah mulai terdengar dan kita semua bergegas untuk menepi dan pulang ke Salatiga. Kita berkumpul sebentar di samping mobil untuk mengecek anggota dan semua peralatan. Setelah semuanya lengkap satu persatu anggota masuk ke dalam mobil dan kembali pulang. Selama di dalam mobil setiap orang syaring tentang apa yang didapatkan dari selama memancing di Getek tadi. Ternyata dari 6 orang tidak ada yang mendapatkan ikan sama sekali, tetapi mereka tidak ada perasaan kecewa ataupun sedih, satu pertanyaan secara tidak sengaja keluar dari mulut saya “ teman – teman !, semisalnya saya ingin bergabung dengan komunitas ini ada syarat khusus tidak?”. Salah satu anggota melontarkan jawabannya “ simpel og dek syaratnya, jika kamu merasa asik dan menikmatinya ya lanjutkanlah” (semua orang di dalam mobil tertawa, haaaaaaaaaa). Tidak terasa perjalanan 1 jam ini dan akhirnya tibalah di tempat awal kita berangkat, semua anggota dengan barang bawaannya pulang kerumah masing- masing. Begitulah pengalaman memancing saya dengan komunitas mancing brotherhoods.
Berdasarkan dari cerita tadi saya baru menyadari bahwa memang sulit beradaptasi dengan komunitas yang berbeda dengan hobi saya, tetapi banyak hal- hal baru, teman baru dan pengalaman baru yang saya dapatkan.
“Motto”
“lakukanlah sesuatu yang baru jika kamu ingin mendapatkan hal baru, nikmatilah semua yang baru kamu dapatkan agar kamu dapat merasakannya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar